Sahabat, ada di saat suka ada di saat duka, apapun keadaan yang kita alami pasti ada sahabat, itu lah sahabat. Hai sahabatku yang ada di sana, ingatkah kau pada ku? Di saat kau kehilangan arah kau pun aku jemput agar kau bisa tiba di tujuan sampai selamat, disaat kau ingin mencurahkan isi hati kepada ku, ak pun langsung mengatur waktu agar bisa bertemu dengan mu. Terkadang aku berfikir apakah aku terlalu berlebihan? Apakah aku pantas melakukan semua ini untuk mu? Aku bukan pacar mu dan ak bukan suami mu, mengapa aku rela berkorban sampai sejauh ini? Hati kecil ku berkata "dia sahabat mu". Terbesit hati ku dan langsung berkaca mati ku ini, apakah ini yg di namakan persahabatan? Sungguh indah jika ini yang dinamakan persahabatan. Selalu berusaha ada di sampingnya, selalu ada bagaimanapun keadaan kita.
Hari demi hari ku lewati, jarak pun memisahkan kita. Dalam persahabatan jarak hanya hal tabu untuk di jadikan masalah. Selalu ku berusaha dekat dengan sahabat ku. Entah mengapa aku berfikir apakah aku juga butuh dia? Aku merasa butuh ketika aku ingin mencurahkan hati saja, apakah dia tidak ada usaha lain untuk ku? Apa aku terlalu mandiri dan ingin berjalan sendiri selagi aku mampu? tetapi dia selalu aku bantu sekuat tenaga. Sakit hati ini memikirkan pemikiran yang sempat terbesit di kepala. Akhirnya 3 bulan aku putuskan untuk jauh darinya, dia pun seperti kehilangan sesuatu yang penting bagis hidupnya, mungkin karena aku lelaki ego ku pun mengalahkan rasa pemaaf ku. Sampai hari ulang tahunnya entah apa yang membuat ku sadar dan ingin sekali bertemu dengannya. Karena ada sedikit rejeki ku buat kan dia surprise kecil untuk meramaikan hari ulang tahunnya. Alhasil air matanya keluar secara bercucuran dan perasaan senang berpancar keluar, di tambah ku bawa sahabat-sahabat yang selalu ada untuknya. Refleks tubuhnya terlihat dia ingin sekali memeluku tetapi kita masih menjaga etika. Aku pun senang, itulah sifat ku, senang membuat orang tersenyum walaupun aku sedang susah di buatnya tetapi aku tidak mau membuat sahabat-sahabat ku ikut dalam kesusahan ku.
"Wahai sahabat, kuharap kau mengerti sifat ku ini. Entah itu merugikan atau menguntukan mu, entah itu bisa membuat mu jengkel atau marah pada ku, aku hanya berharap dan berdoa, kau tetap sahabatku jangan tinggal kan aku, kita jalan bersama, terima kasih."
0 komentar:
Posting Komentar